Penyaluran Bansos Beras Diperpanjang Hingga Juni 2024

- 6 November 2023, 17:53 WIB
Pemerintah memutuskan memberikan bansos beras 10 kg hingga Juni 2024 untuk menstabilkan harga beras saat ini.
Pemerintah memutuskan memberikan bansos beras 10 kg hingga Juni 2024 untuk menstabilkan harga beras saat ini. /

LAMPUNG INSIDER – Pemerintah RI memutuskan pemberian bantuan sosial (bansos) beras 10 kg per bulan diperpanjang hingga kuartal II 2024. Bantuan beras itu akan diberikan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan sebelumnya bansos beras hanya akan diberikan hingga Novber 2023.  

“Tadi sudah diputuskan, harusnya bansos beras itu sampai September, Oktober, November, diperpanjang Desember, kemudian Januari, Februari, lanjut sampai kuartal kedua 2024, Maret, April, Mei, Juni,” kata Zulhas, sapaan akrab Mendag, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 6 November 2023.

Menurut Zulhas salah satu pertimbangan pemerintah memperpanjang penyaluran bansos beras untuk memperkuat intervensi pemerintah dalam mengendalikan harga beras yang belum turun setelah mengalami peningkatan drastis pada beberapa waktu lalu.

“Akan terus diperpanjang mengingat harga beras yang masih terus, --memang tidak naik lagi--, tapi belum turun. Oleh karena itu bantuan dilanjutkan,” kata Zulhas.

Saat ini, stok cadangan beras pemerintah yang dikelola Bulog mencapai 1.442.945 ton per 2 November 2023 dengan realisasi penyaluran bantuan pangan sebesar 94,95 persen pada bulan September dan 94,89 persen bulan Oktober, serta 18,45 persen bulan November 2023.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kesempatan sebelumnya, Bulog siap meningkatkan ketersediaan cadangan beras. Presiden Jokowi telah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk segera melunasi utang kepada Perum Bulog sebesar Rp16 triliun dalam rangka pengadaan beras.

Airlangga merinci Bulog memiliki kebutuhan tambahan anggaran, yakni untuk impor beras tahap pertama Rp7,9 triliun, kemudian tahap kedua Rp8,4 triliun dan biaya distribusi Rp2,8 triliun.

Halaman:

Editor: Nova Lidarni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah