Tak Ada Gabah, Penggilingan Padi di Way Jepara Tak Beroperasi Dua Bulan

- 8 Februari 2024, 19:14 WIB
Suasana penggilingan padi di Lamtim./Asir
Suasana penggilingan padi di Lamtim./Asir /


LAMPUNG INSIDER - Tempat penggilingan gabah milik Marsidi di Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur sudah dua bulan tidak beroperasi karena tidak ada pasokan gabah.

Menurut Marsidi, sudah beberapa bulan tidak ada panen besar di Kabupaten Lampung Timur. "Kemungkinan ada gabah sekitar akhir bulan Maret nanti, sepertinya petani di Lampung Timur banyak yang panen, ini sudah dua bulan saya tidak jual beras karena tidak ada gabah," kata Marsidi.

Begitu juga yang dialami Siswanto, pengusaha penggilingan gabah di Desa Sumberejo, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur. Dia sudah dua bulan tidak beraktivitas jual beli beras karena tidak ada gabah.

"Tidak gabah jadi tidak ada beras, karena tidak ada panen. Mau beli gabah di daerah lain tidak sesuai harga gabah informasi juga mahal tembus Rp8 ribu per kilogram," kata Siswanto.

Di tengah masa paceklik padi, Eko, warga Desa Braja Indah, Kecamatan Braja Selebah, mengaku terpaksa membeli gabah dari wilayah Palembang. Setelah gabah digiling dijadikan beras, beras dijual ke Bengkulu.

Menurutnya harga gabah dalam dua bulan terakhir mencapai Rp8 ribu per kilogram padahal biasanya hanya Rp5 ribu per kilogram. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerugian, Eko menaikkan harga beras dari Rp12 ribu per kilo menjadi Rp15 ribu per kilo.

"Beras yang kami jual harganya mengikuti harga gabah mas, kalau harga gabah naik kami juga menaikkan harga beras. Kalau dikalkulasi lebih untuk harga gabah Rp5 ribu perkilo dan harga beras 12 ribu per kilo. Bila dibanding kondisi saat ini," kata Eko.

Salah seorang pedagang beras di pasar Way Jepara Tina mengaku sejak naiknya harga beras mencapai Rp15 ribu, berpengaruh pada penurunan daya beli hingga 30 persen.

Ia khawatir jika bulan ramadan nanti belum ada panen raya di Lampung Timur maka harga beras akan lebih mahal lagi.

"Khawatir kami, pas ramadan nanti kalau tidak ada panen, pasti beras naik lagi. Naiknya beras alasan pengusaha jasa giling gabah karena harga beras naik dan gabah susah didapat," jelas Tina.

Halaman:

Editor: Iskak Susanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah