Lebih lanjut, Arief menyampaikan Bapanas telah menetapkan stok beras minimal yang dikelola Perum Bulog di 1,2 juta ton. Bahkan Presiden Joko Widodo meminta stok terus diperkuat hingga mencapai 3 juta ton.
Dengan adanya stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang mumpuni, pemerintah akan leluasa dalam melaksanakan program intervensi demi stabilisasi pangan. Penguatan stok CPP tentunya tetap harus mengutamakan produksi dalam negeri.
Di tempat yang sama Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krishnamurti mengharapkan bahwa panen raya Maret 2024 dapat memberikan optimisme terhadap perbaikan stabilitas kondisi perberasan.
"Saat ini (beberapa wilayah) di Kendal, Sragen, Demak, Indramayu, dan OKU (Ogan Komering Ulu) di Sumatra Selatan sudah mulai panen dan barangnya (beras) mulai banyak. Indikasinya semakin kuat misalnya di Pasar Induk Johar di Karawang penuh dengan truk-truk berisi beras. Ini harga beras cenderung turun," kata Bayu.
Bayu menegaskan bahwa hal yang paling utama menjaga ketersediaan pangan di pasaran yakni dengan tetap menyediakan stok sehingga tidak terjadi kelangkaan pasokan, terutama dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.***