Majelis Sastra Riau Serukan Menulis Puisi 'Rempang Tanah Luka'

- 14 September 2023, 11:15 WIB
Seruan Menulis Puisi Rempang Tanah Luka
Seruan Menulis Puisi Rempang Tanah Luka /Isbedy Stiawan ZS/

 

Pitam Melayu karena meminta
Padahal taklah terlalu banyak
Amuk Melayu karena menyela
Tapi taklah terlalu menyakitkan
Mereka hanya perlu sedikit
Untuk penghapus air mata
Mereka membantah kezaliman
Walau tak pernah didengarkan
Malah tertekan dan terbeban

Rempang dan Bulang
Berkecamuk karena tak ada cinta
Tak ada kasih dan sayang
Tak ada lagi kemuliaan
Rempang dan Galang
Membara dalam amarah
Tergadai dalam kekuasaan
Matahari yang menyiksa tubuh
Karena megendap terlalu lama

Pekanbaru 9/9/23

 

LAMPUNG INSIDER – Kutipan dua bait terakhir dari puisi "Pitam Melayu" karya penyair Dheni Kurnia dari Riau, salah satu dari puluhan penyair Indonesia menyuarakan luka yang dialami masyarakat Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

 

Rempang hari-hari belakangan ini memang terluka. Sekira 20.000 jiwa penduduk di pulau itu, meradang lantaran "tanah air"-nya nyaris hilang. Kampung kelahirannya dipaksa untuk ditinggalkan, dengan janji ganti rugi tak memadai.

 

Halaman:

Editor: Isbedy Stiawan ZS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah