Rumah Panggung Berusia 61 Tahun di Gedung Ratu Tulang Bawang Udik

- 13 April 2024, 16:29 WIB
Rumah panggung berusia 61 tahun di Tiyuh Gedung Ratu Tulang Bawang Barat
Rumah panggung berusia 61 tahun di Tiyuh Gedung Ratu Tulang Bawang Barat /isbedy/

LAMPUNG INSIDER – Rumah panggung adalah rumah tradisi masyarakat Lampung. Rumah yang memiliki fungsi, yakni di bawah untuk ternak. Di atas untuk kamar tidur dan ruang tamu.

Rumah panggung ini sekarang ditempati keluarga M. Tohir, Tiyuh Gedung Ratu, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

“Tapi, sekarang fungsi itu suda tidak lagi. Di bawah dijadikan kamar tidur, di atas ini digunakan menerima tamu,” kata M. Tohir gelar Tuan Raja Nihan (60), Sabtu 13 April 2024.

Tohir adalah putra dari Bahrin gelar Minak Raja. Ia “mewariskan” rumah panggung ini dari kakeknya, Yusuf gelar Minak Raja Sekandar.

Menurut Tohir, rumah panggung ini dibangun selama 4 tahun, 1959 sampai 1963. 

Ditanya mengapa empat tahun masa pembangunan rumah ini, karena masa itu tak ada alat penyerutan kayu seperti sekarang. “Alat-alat pertukangan juga masih tradisional. Paku saja harus beli di Kotabumi atau Menggala. Transportasi pakai perahu,” kenang Tohir.

M Tohir
M Tohir

Tohir melanjutkan, sejak ia menempati rumah panggung ini sudah dilakukan renovasi, terutama tangga dan ruang bawah telah diubah fungsi.

“Bagian bawah sudah kami jadikan kamar tidur dan ruang keluarga,” kata Tohir.

Rumah panggung Tohir ini termasuk bagunanan tertua di Tiyuh Gedung Ratu. 

Masih kata Tohir, rumah panggungnya sempat ditawar Umar Ahmad sewaktu menjadi Bupati Tulang Bawang Barat. Bangunan ini diangkut lalu ia dibangun rumah sesuai keinginan atau gambar yang dimaui.

“Saya tak mau karena saya menjaga amanah dari kakek dan ayah saya,” ujar Tohir. 

Padahal, lanjutnya, kalau ia mau rumah yang akan dibangun sesuai keinginannya dan dipastikan bakal besar atau mewah. 

“Bukan saya menolak tawaran bupati, tapi rumah ini warisan dan soal amanah,” ungkapnya.

Di rumah ini, Tohir membuat kerajinan khas Tulang Bawang Barat berbahan tikar. Seperti kopiah, tas, serta untuk mineral. Hasil produksi rumah ini bisa menghasilkan sekira Rp1 juta. 

“Yang beli adalah wisatawan,” katanya. 

Tiyuh (kampung) Gedung Ratu ini kerap dikunjungi wisatawan, bahkan dari luar negeri.

Tergerus, Kini Tinggal 5

Rumah panggung kerap dijadikan tempat foto bersama warga luar Tulang Bawang Barat
Rumah panggung kerap dijadikan tempat foto bersama warga luar Tulang Bawang Barat

Saat ini, di tiyuh ini hanya tersisa 5 rumah panggung. Zaman telah menggerus segala yang bernama tradisi. Termasuk rumah tradisional.

Selain Tohir, empat rumah panggung tersebut millik Zainal, Kadarsyah (alm), Sul, dan Mat Ali.

Itu sebabnya, Tohir akan tetap mempertahankan rumah adat Lampung. 

“Mak Kham siapa lagi, mak ganta kapan lagi !kalau buka  saya siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi,” itulah filosifi oraang Lampung yang “dianut” Tohir.***


Baca Juga: Gedung Ratu, Tiuh di 'Pelosok Tubaba' tapi Tamunya dari Belanda

Editor: Isbedy Stiawan ZS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah