Kematian Akibat Gelombang Panas Meningkat di Italia

- 8 Agustus 2023, 07:40 WIB
Arsip - Seorang tunawisma berlindung dari sengatan matahari dekat stasiun kereta Termini saat gelombang panas melanda di Roma, Italia, 21 Juli 2023. (REUTERS/Guglielmo Mangiapane/as)
Arsip - Seorang tunawisma berlindung dari sengatan matahari dekat stasiun kereta Termini saat gelombang panas melanda di Roma, Italia, 21 Juli 2023. (REUTERS/Guglielmo Mangiapane/as) /Iskak Susanto/

LAMPUNG INSIDER - Gelombang panas yang melanda Italia tengah dan selatan pada Juli merenggut nyawa 7 persen lebih banyak daripada biasanya, menurut data kementerian kesehatan negara itu.

Sementara itu, pemadam kebakaran pada Senin (7/8) berupaya memadamkan kebakaran di Sardinia dan hujan batu es dan banjir melanda timur laut.

Italia telah menjadi negara paling terdampak cuaca ekstrem di Eropa selatan sejak bulan lalu. Suhu udara yang sangat tinggi menyebabkan kematian meningkat dan menimbulkan ancaman kebakaran.

Kemkes Italia mencatat dampak suhu ekstrem terhadap angka kematian yang meningkat pada Juli dibandingkan dengan rata-rata yang tercatat pada bulan yang sama selama 2015-2019.

Suhu tertinggi mencapai lebih dari 40 derajat Celsius dan telah menyebabkan kematian lebih banyak dari perkiraan pada penduduk berusia 75 tahun ke atas.

Angka kematian yang meningkat terutama dilaporkan oleh kota-kota di Italia selatan seperti Bari, Catania dan Reggio Calabria.

Sebaliknya, angka kematian di kota-kota utara, yang kurang terpapar gelombang panas, lebih rendah dari perkiraan, turun 14 persen dari rata-rata sebelumnya.

Gelombang panas di negara itu telah mereda, tetapi pada Minggu, petugas damkar mengevakuasi lebih dari 600 orang di pesisir Pulau Sardinia.

Setelah melakukan 60 operasi pada malam sebelumnya, upaya memadamkan api terus berlanjut di Provinsi Nuoro dan Provinsi Cagliari, kata petugas damkar pada Senin.

Halaman:

Editor: Iskak Susanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah