Musibah Kebakaran Lahan dan Hutan di Kabupaten Majalengka: Upaya Pemadaman Terkendala Cuaca dan Kondisi Medan

- 28 September 2023, 16:37 WIB
Petugas BPBD Kabupaten Majalengka tengah melakukan pemadaman api di kawasan hutan Perum Perhutani di Desa Cipicung, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Kamis (28/9/2023) upaya pemadaman sulit dilakukan karena suhu udara yang panas, lokasi dipegunungan yang sulit air serta angin kencang.
Petugas BPBD Kabupaten Majalengka tengah melakukan pemadaman api di kawasan hutan Perum Perhutani di Desa Cipicung, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Kamis (28/9/2023) upaya pemadaman sulit dilakukan karena suhu udara yang panas, lokasi dipegunungan yang sulit air serta angin kencang. /Tati Purnawati/

LAMPUNG INSIDER - Musibah kebakaran lahan dan hutan terus melanda Kabupaten Majalengka. Pada Kamis, 28 September 2023, kebakaran melanda tiga titik berbeda di wilayah tersebut, yaitu di Kecamatan Maja, Sindangwangi, dan Kadipaten.

Kondisi medan yang terjal di pegunungan dengan tebing yang curam, ditambah dengan angin kencang, telah membuat pemadaman menjadi tugas yang sangat sulit, meskipun personel yang dikerahkan cukup banyak.

Menurut Rezza Permana, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka, kebakaran terjadi di beberapa lokasi, termasuk di Blok Sabtu, Desa Heulet, Kecamatan Kadipaten. Di tempat lainnya, lahan dan hutan milik warga serta hutan pinus yang dikelola oleh Perum Perhutani di Desa Cipicung, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, juga terkena dampak kebakaran.

Kebakaran ini dimulai sekitar pukul 9.45 WIB, awalnya dari pembakaran lahan milik warga yang diduga akan digunakan untuk pertanian. Namun, cuaca panas dan angin kencang membuat api dengan cepat merembet ke area lain dan sulit untuk dikendalikan.

Selain pepohonan yang mudah terbakar, ilalang yang mengering di kawasan hutan pinus juga menjadi bahan bakar bagi api. Seiring dengan angin kencang, api pun merembet dengan cepat, menciptakan titik-titik api baru.

Dalam sehari, tercatat kebakaran terjadi di lokasi yang berbeda, yaitu di Kecamatan Maja, Sindangwangi, dan Kecamatan Kadipaten. Upaya pemadaman dilakukan oleh sejumlah instansi, termasuk BPBD, kepolisian, TNI, dan SatPol PP. Namun, medan yang curam, cuaca panas, dan angin kencang menjadikan proses pemadaman menjadi sangat sulit.

Rezza menjelaskan bahwa suhu udara di lokasi pemadaman mencapai lebih dari 36 derajat Celsius, dan sumber air sangat terbatas. Upaya pemadaman dilakukan dengan cara tradisional, seperti membuat sekat bakar, dan ketika api tidak terlalu tinggi, upaya menutup ujung api juga dilakukan.

Meskipun alat semprot pemadam tersedia, sumber air di wilayah pegunungan seperti Cipicung sangat sulit ditemukan. Mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh dan medan yang sulit untuk mendapatkan air, dan bahkan harus mendaki gunung untuk mengambil air.

Hingga berita ini ditulis, belum ada data resmi tentang seberapa luas lahan dan hutan yang terbakar di tiga lokasi tersebut karena pemadaman masih terus berlangsung.

Kebakaran di Desa Heuleut lebih cepat dikendalikan, berkat kerja sama berbagai pihak, termasuk petugas pemadam kebakaran, kepolisian, Koramil, dan masyarakat setempat. Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan dapat dipadamkan sekitar dua jam kemudian.

Halaman:

Editor: Arief Mulyadin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah