Basarnas Lampung Siapkan 111 Petugas untuk Antisipasi Bencana Banjir

- 11 Oktober 2023, 21:13 WIB
Kepala Kantor Basarnas Provinsi Lampung Deden Ridwansah saat memberi keterangan di Lampung, Rabu 11 Oktober 2023.
Kepala Kantor Basarnas Provinsi Lampung Deden Ridwansah saat memberi keterangan di Lampung, Rabu 11 Oktober 2023. /ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi/

LAMPUNG INSIDER - Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Lampung telah menyiagakan 111 orang petugas guna mengantisipasi bencana hidrometeorologi (banjir) di awal musim hujan yang diprediksi terjadi pada awal November 2023.

"Dengan adanya prediksi dari BMKG bahwa pada awal November akan menghadapi awal musim hujan, maka langkah mitigasi atas bencana banjir terus dilakukan," ujar Kepala Kantor Basarnas Provinsi Lampung Deden Ridwansah di Bandar Lampung, Rabu 11 Oktober 2023.

Ia mengatakan BNPP -atau yang dikenal dengan Basarnas- secara internal telah menyiapkan 111 orang personil ditambah bantuan potensi SAR dari TNI, Polri, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat yang berkecimpung di bidang kemanusiaan, yang siap membantu masyarakat terdampak bencana di Lampung.

Selain itu, telah disiagakan pula berbagai peralatan untuk pencarian, pertolongan, dan evakuasi korban di air seperti perahu karet, pelampung, serta peralatan pendukung lainnya. "Karena musim kemarau ini cukup lumayan luar biasa dampaknya, nanti masuk musim penghujan yang dikhawatirkan tanah yang dalam kondisi merekah dan curah hujan tinggi bisa terjadi banjir bandang. Ini perlu diwaspadai," ucapnya.

Menurut dia, terkait potensi terjadinya banjir di Lampung pada awal musim penghujan ada beberapa wilayah yang terus diawasi, karena memiliki risiko yang cukup tinggi dilanda bencana hidrometeorologi. "Terkait potensi adanya banjir di masa transisi cuaca, daerah yang rawan banjir yakni berada di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Tanggamus, dan Kota Bandar Lampung juga sering dapat banjir kiriman," katanya.

Selanjutnya, daerah lain yang berpotensi mengalami banjir di masa transisi cuaca ada di Kabupaten Tulangbawang dan Lampung Tengah yang beberapa bulan lalu sempat mengalami bencana banjir yang menelan korban jiwa.

"Persiapan mitigasi dan kesiapsiagaan lebih awal ini dilakukan, sebab bencana alam ini datang tidak bisa diprediksi kapan pun bisa terjadi akibat adanya perubahan iklim. Sehingga kesiapan sumber daya manusia, sarana, prasarana akan tetap disiagakan selama 24 jam untuk mencegah luasnya dampak terjadinya suatu bencana," tambahnya.

Diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini, dan awal musim hujan secara bertahap dimulai pada awal November 2023. Dan puncak musim hujan di prediksi terjadi pada Januari-Februari 2024.

Akan tetapi akibat tingginya keragaman iklim, awal musim hujan tidak akan terjadi secara serentak di Indonesia. Dan adanya masa transisi cuaca tersebut adapula risiko terjadinya bencana banjir di berbagai daerah.***

Editor: Iskak Susanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah