Saat Azan Salat Jumat, Gunung Marapi di Sumatera Barat Kembali Meletus

- 22 Desember 2023, 19:52 WIB
Letusan Gunung Marapi yang terlihat jelas dari Kabupaten Agam pada Jumat, 22 Desember 2023. Gunung api aktif setinggi 2.891 Mdpl itu masih mengalami erupsi di hari ke-20 sejak erupsi awal Desember ini.
Letusan Gunung Marapi yang terlihat jelas dari Kabupaten Agam pada Jumat, 22 Desember 2023. Gunung api aktif setinggi 2.891 Mdpl itu masih mengalami erupsi di hari ke-20 sejak erupsi awal Desember ini. /ANTARA/HO-Dokumen Pribadi /

LAMPUNG INSIDER - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus, Jumat, sekitar pukul 12.19. Abu tebal dari letusan terlihat dengan jelas dari beberapa daerah di Kabupaten Agam.

"Letusannya jelas terlihat dari daerah Sungai Puar. Kami mendengar suara letusan yang tidak terlalu besar namun asap membumbung tinggi jelas terlihat," kata seorang warga, Ningsih (35) di Kabupaten Agam. Menurutnya, letusan gunung tersebut bertepatan dengan waktu azan salat Jumat.

Sementara seorang warga lainnya, Ismet (40) berharap letusan gunung tersebut tidak berdampak parah. "Semoga semua kembali baik-baik saja," katanya.

Letusan kali ini menjadi letusan hari ke-20 setelah erupsi pertama kali pada Minggu, 3 Desember 2023 lalu yang mengakibatkan 24 korban tewas dari kalangan para pendaki yang terjebak saat Marapi erupsi.

Sementara itu, petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh dalam keterangan tertulisnya mengungkap tidak bisa memantau ketinggian kolom abu yang tertutup awan dari arah Kota Bukittinggi.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada 22 Desember 2023 pada 12.19 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini 1 menit 25 detik," kata petugas PGA, Teguh.

Baca Juga: 23 Orang Tewas, Polisi Menduga Ada Pelanggaran Izin Pendakian Gunung Marapi

Baca Juga: 2 Mahasiswa UNP yang Jadi Korban Letusan Gunung Marapi Mestinya Wisuda 17 Desember

PGA menegaskan erupsi masih berada pada Status Level II (Waspada)dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," lanjutnya.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, masyarakat yang berada di sekitar Marapi diminta agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," kata Teguh

Ia mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.

"Tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," katanya.***

Baca Juga: Menhan Prabowo Sampaikan Belasungkawa Atas Korban Letusan Marapi

Baca Juga: Banjir Lahar Terjang Kabupaten Tanah Datar Pascaerupsi Gunung Marapi

Editor: Iskak Susanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah