Analisa Sepakbola Muhammad Alfariezie
LAMPUNG INSIDER-- Lelucon Muhammad Tahir saat podcast bersama Akmal Marhali bisa berbuah boomerang bagi skuat Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Para pemain diaspora, khususnya akan tersinggung andai mendengar dan melihat podcast itu.
Mereka tidak serta merta mau turut bergabung dalam Timnas Indonesia. Ada berbagai pertimbangan, seperti adaptasi cuaca dan budaya, meninggalkan cita-cita membela tim eropa yang kualitasnya lebih dari Indonesia.
Baca Juga: Kata Jose Mourinho: Paul Pogba Virus Perusak Tim
Muhammad Thahir dan orang-orang tidak suka Timnas asuhan Shin Tae-yong baiknya menahan diri sampai kontrak pelatih asal Korsel itu usai.
Respect itu penting dalam sepakbola, apalagi seorang pemain professional dan pengamat senior sepakbola Indonesia. Tentu mengenal kata Fairplay.
Karena bagaimana pun ceritanya, orang-orang Eropa sudah berperang melawan rasis masuk lapangan hijau. Artinya, Indonesia ketinggalan zaman andai masih meributkan lokal dan diaspora.
Baca Juga: Jose Mourinho Efek: PSSI Melek Support Sistem Sepakbola Shin Tae-yong
Lelucon Muhammad Thahir ini juga berakibat fatal bagi perkembangan sepakbola Indonesia. Bisa saja media asing mengolah perkataan Thahir sebagai objek maupun subjek Psywar mereka untuk melemahkan fokus pemain Timnas Indonesia.