Network
LAMPUNG INSIDER- Jose Mourinho mengungkapkan rasa kecewanya karena merasa tidak mendapat keleluasaan yang cukup dalam memilih pemain ketika masih menangani Manchester United (MU). Ia bahkan membandingkan nasibnya dengan Erik Ten Hag, pelatih Setan Merah saat ini.
Menurut Mourinho, Ten Hag mendapat lebih banyak kebebasan dari Manajemen MU dalam hal memilih pemain yang akan dilatihnya. Mourinho memulai perjalanannya di MU pada musim 2016, namun harus meninggalkan tim pada Desember 2018 karena performa yang menurun.
Selama masa jabatannya, Mourinho berhasil membawa MU meraih gelar juara Liga Eropa dan Piala Liga Inggris pada musim 2016-2017. Namun, ia merasa kurang mendapat dukungan dan kepercayaan seperti yang dirasakan oleh Ten Hag.
Mourinho membagikan bahwa hubungannya dengan Ed Woodward, yang saat itu menjabat sebagai CEO MU, sangat baik. Namun, dari segi profesional, ia merasa kurang mendapat dukungan yang memadai.
"Saya adalah diri saya sendiri. Saya seorang pesepakbola. Ed berasal dari latar belakang yang berbeda, dan apa yang dimiliki oleh Ten Hag selama di Manchester United, saya tidak punya," ungkap Mourinho.
Meskipun tidak mendapat keleluasaan yang diinginkannya, Mourinho yakin bahwa jika diberi kepercayaan lebih, ia bisa membawa MU menuju kesuksesan yang lebih besar, seperti meraih gelar Liga Champions.
Meski perpisahannya dengan MU dilakukan dengan sedih, Mourinho menyatakan bahwa ia merasa masih berada di awal proses saat meninggalkan klub tersebut.
"Dalam beberapa saat, saya merasa jika mereka mempercayai saya dan mengandalkan pengalaman saya, segalanya bisa berbeda," tambah Mourinho.
Meskipun tidak diberi keleluasaan yang diinginkannya, Mourinho berhasil mengantarkan MU dengan baik setelah era Sir Alex Ferguson. Perbandingannya dengan Ten Hag menyoroti perbedaan pendekatan yang diberikan oleh Manajemen MU kepada para pelatihnya.***
