Network
LAMPUNG INSIDER-- Pilihan Jose Mourinho untuk melatih klub Turkey Fenerbahce tentu merupakan tujuan sepakbola ambisius.
Kepindahannya dari Italia menuju semenjana benua biru berselimut dendam politik antara petahana Presiden Fenerbahce Ali Koc dan mantan Presiden Fenerbahce era 1998-2018 Aziz Yildirim.
Aziz Yil Dirim sebenarnya orang pertama yang menggaungkan nama Mourinho sebagai pelatih baru Fenerbahce dalam janji politiknya karena ingin meraih simpati Presiden Turkey Tayyip Erdogan yang kebetulan mengidolakan The Special One.
Namun karena rencana itu telah menjadi konsumsi publik, akhirnya Ali Koc membajak rencana Yildirim sehingga kedatangan Jose Mourinho karena tangan sang petahan dan membuat mantan Presiden Fenerbahce tersebut geram.
Baca Juga: Pochettino Berpeluang Bawa Manchester United Kesetanan Meski Kalah Kharismatik dengan Erik Ten Hag
Jose Mourinho enggan memerdulikan kisruh politik tersebut, karena Ali Koc menjanjikannya dana kebebasan transfer sebagaimana yang tak didapat saat bersua AS Roma.
Fenerbahce di tangan Jose Mourinho dituntut menggulingkan dominasi Galatasaraya. Ya, ambisi yang sama seperti saat Mou pindah dari Inter Milan ke Real Madrid untuk memutus kegilaan Barcelona.
Selain trofi Liga, Mourinho juga berjanji akan membawa Fenerbahce melangkah ke babak Grup UCL musim depan. Pasalnya, Fenerbahce sebagai runner up Liga Turki musim ini, harus menjalani babak playoff UCL terlebih dahulu.
Namun perlu dicatat, pelatih dari Portugal sebelum Jose Mourinho, yakni Vitor Pereira dan Jorge Jesus pernah gagal membawa Fenerbahce juara Liga Turki.
Jose Mourinho pelatih yang syarat ambisi gelar. Memenangi Liga Turkey, maka ia memegang rekor pelatih yang meraih lima tropi berbeda.***
