Network
LAMPUNG INSIDER – Kementerian Agama (Kemenag) segera memulai persiapan pelaksanaan haji 2024. Saat ini Kemenag telah menyusun data jemaah haji yang akan disampaikan ke Kantor Wilayah Kemenag Provinsi. Calon jemaah sudah bisa melihat perkiraan keberangkatannya melalui Siskohat.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI Hilman Latief menjelaskan dengan sudah tersedianya data perkiraan jemaah yang berangkat maka Kemenag mengimbau agar para calon jemaah haji ini dapat menjaga kesehatannya. Sebab, persyaratan untuk menjadi calon jemaah berhak lunas haji 2024 adalah istithaah kesehatan.
"Jika termasuk yang akan berangkat 2024, jemaah diimbau untuk mulai menjaga kesehatan. Jaga kesehatan dari aspek mendasar, mulai dari menjaga makanan dan olah raga," ujar Hilman, Rabu 1 November 2024.
Kemenag juga akan segera menyampaikan kepada publik, di mana saja dan berapa biaya yang dikeluarkan jemaah saat memeriksaan kesehatan. “Kita akan sampaikan ke publik bahwa pemeriksaan sudah bisa dilakukan," sambungnya.
Ditambahkan Hilman, jemaah yang dalam proses pemeriksaan kesehatan mendapat penilaian tidak memenuhi syarat istithaah pada tahun ini, makan bisa mengundurkan keberangkatannya tahun depan. Sebab, kondisi kesehatan jemaah tiap tahun berbeda-beda.
"Jika saat pemeriksaan kesehatan pada tahun ini sakit, tidak harus dipaksakan. Bisa berangkat tahun berikutnya," sebut Hilman.
Apabila Kementerian Kesehatan dalam proses pemeriksaan kesehatan menentukan seorang jemaah tidak memungkinkan berangkat lagi, misalnya, karena ada komorbid yang berat, maka ada skema pelimpahan porsi. "Ketentuan mengatur bahwa pelimpahan bisa diberikan kepada ahli waris yang ada pertalian darah," tegasnya.
Baca Juga: Istitaah Kesehatan Jadi Syarat Berhak Lunas Haji 2024, Skrining Dimulai November
Direktur Bina Haji Arsad Hidayat menambahkan sembilan rekomendasi yang dihasilkan dalam Mudzakarah Perhajian memang menitikberatkan kepada penguatan istithaah kesehatan jemaah haji. Dalam beberapa poin rekomendasi juga disampaikan langkah konkret, baik yang dilakukan oleh Kementerian Agama dan juga Kementerian Kesehatan.
