ANALISA
LAMPUNG INSIDER - Banyak kalangan mengamati bahwa meskipun Gibran memberikan dukungan penuh kepada Khofifah-Emil dalam Pilkada Jawa Timur, namun dampaknya terhadap hasil pemilihan pasangan petahana tersebut diyakini tidak signifikan.
Meskipun pada Pemilihan Presiden sebelumnya, Prabowo-Gibran berhasil memenangkan Jawa Timur, namun konteks politik antara pilpres dan pilkada memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Menurut sejumlah pengamat, preferensi pemilih dalam pemilihan gubernur lebih dipengaruhi oleh dinamika lokal dan kinerja pasangan calon di tingkat provinsi, berbeda dengan pemilihan presiden yang cenderung dipengaruhi oleh isu-isu nasional.
Di Jawa Timur, PKB memimpin perolehan suara diikuti oleh PDIP dalam pemilu. Oleh karena itu, pengaruh pemilihan wakil presiden dalam pilpres sebelumnya diyakini tidak akan begitu besar dalam Pilkada kali ini.
Selain itu, Gibran tidak memiliki basis pendukung yang kuat di Jawa Timur, mengingat daerah tersebut secara tradisional didominasi oleh NU dan PDIP.
Sementara itu, elektabilitas Khofifah Indarparawansa dinilai masih rendah, berbeda dengan popularitas Emil Dardak yang sebelumnya diharapkan untuk maju sebagai calon gubernur.
Bandingkan dengan Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, yang akan diusung oleh PKB. Marzuki dianggap sebagai tokoh ulama yang memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat, sehingga mendapatkan dukungan luas dari berbagai kalangan di Jawa Timur.***