LAMPUNG INSIDER--Dalam beberapa bulan terakhir, banyak pelanggan Starlink di seluruh dunia termasuk di Indonesia, mengalami penurunan signifikan dalam kecepatan internet.
Starlink, perusahaan yang dimiliki oleh SpaceX milik Elon Musk, telah menjadi pilihan populer bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau sulit dijangkau oleh penyedia layanan internet tradisional. Namun, beberapa faktor telah menyebabkan turunnya kecepatan internet residensial bagi pengguna Starlink.
1. Penambahan Pengguna Baru
Sejak peluncurannya, Starlink telah mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Pengguna dari berbagai belahan dunia berlangganan layanan ini untuk mengatasi masalah konektivitas di daerah mereka.
Lonjakan jumlah pelanggan ini dapat menyebabkan beban yang lebih besar pada infrastruktur Starlink, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kecepatan internet yang dialami oleh pengguna yang ada.
2. Kapasitas Jaringan yang Terbatas
Meskipun Starlink terus mengembangkan jaringannya, kapasitas jaringan tetap memiliki batasan. Jumlah satelit yang tersedia untuk melayani pengguna terbatas, dan dengan adanya peningkatan penggunaan, kapasitas ini dapat terbagi lebih banyak di antara pelanggan yang ada. Akibatnya, kecepatan internet yang dinikmati oleh masing-masing pengguna dapat menurun.
3. Masalah Teknis dan Pemeliharaan
Seperti layanan internet lainnya, Starlink juga dapat mengalami masalah teknis yang mempengaruhi kinerja jaringannya. Pemeliharaan rutin atau perbaikan yang diperlukan juga dapat memengaruhi ketersediaan dan kecepatan internet sementara bagi pengguna. Hal ini terkadang diperlukan untuk memastikan kualitas jaringan jangka panjang.