Kementerian PUPR Cek Kualitas Layanan Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung

- 27 September 2023, 13:48 WIB
Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Juli 2023.
Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Juli 2023. / Dok/ANTARA

LAMPUNG INSIDER – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau jalan tol dan rest area pada Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu Seksi 3 Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,6 km pada Selasa dan Rabu, 26-27 September 2023. Peninjauan ini dilakukan untuk menilai kualitas layanan jalan tol.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan peningkatan kualitas layanan jalan tol akan berdampak terhadap kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol. “Kami meyakini dengan lingkungan jalan tol yang lebih baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di jalan tol, khususnya tidak hanya jalannya tetapi juga rest area-nya,” kata Basuki.

Tim Ahli/ Pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) Ahmad Safrudin mengatakan penilaian ini dilakukan setiap tahun oleh Kementerian PUPR demi mendorong transformasi, inovasi, dan modernisasi jalan tol, serta memberikan apresiasi terhadap ruas jalan tol yang dinilai telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Pada tahun 2023 ini, kegiatan Penilaian JTB mengusung tema “Toll for All”, dengan indikator penilaian berupa peningkatan kualitas fasilitas ramah gender, peningkatan kepedulian masyarakat pengguna jalan tol, dan perluasan akses investasi ekonomi lokal (branding lokal berkelanjutan),” jelas Ahmad Safrudin.

Baca Juga: Lahan Sekitar Jalan Tol KM 85 Desa Karangsari Jatiagung Terbakar

Ahmad Safrudin juga menjelaskan ada tiga aspek penilaian jalan tol berkelanjutan yaitu fungsi utama jalan tol yang mencakup aspek kelancaran, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol, fungsi pendukung di rest area, serta fungsi pelengkap di rest area, terutama aspek penghijauan di jalan tol. Ruas jalan tol juga harus memiliki ciri khas supaya dapat menjadi karakter atau keunikan.

“Untuk kondisi tanah yang kering seperti di Bengkulu, akan lebih baik menanam tanaman endemik lokal yang bisa hidup dalam kondisi seperti ini. Jadi konsepnya tidak selalu menanam vegetasi taman untuk mempercantik, bisa juga dengan aforestasi atau menghutankan yang juga berguna untuk menyerap emisi karbon. Jadi tanaman-tanaman yang eksisting dirawat dan dirapikan, kemudian diperbanyak,” imbau Ahmad Safrudin.

Sementara, Afrinaldi Tanjung Manager Area JLO PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pada Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan SPM jalan tol dan indikator “Toll for All” dapat terpenuhi, termasuk melakukan penghijauan.

Halaman:

Editor: Nova Lidarni

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah