Network
LAMPUNG INSSIDER- Bagi keluarga peserta BPJS Ketenagakerjaan, akses terhadap bantuan beasiswa pendidikan bukan lagi mimpi. Program ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian, tetapi juga sebuah jalan bagi mereka yang terkena musibah. Namun, pertanyaannya sering kali muncul: Bagaimana cara mengklaimnya?
BPJS Ketenagakerjaan telah menyediakan beragam cara untuk mengajukan klaim beasiswa, memastikan bahwa prosesnya dapat dilakukan dengan mudah dan efisien. Dengan alokasi dana yang signifikan, program ini menjadi salah satu bentuk konkrit dari komitmen mereka terhadap kesejahteraan peserta.
Langkah-Langkah Klaim Beasiswa:
- Klaim Beasiswa Akibat Kecelakaan Kerja (JKK):Jika orang tua mengalami kecelakaan kerja, langkah pertama adalah segera melapor ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan setempat.
- Pelaporan harus dilakukan dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah kejadian.Dokumen-dokumen yang diperlukan meliputi fotokopi identitas peserta dan Kartu Peserta, kronologis kejadian, serta presensi karyawan yang terkait.Setelah pekerja dinyatakan sembuh oleh dokter yang menanganinya, langkah selanjutnya adalah mengisi Formulir Tahap II dan KK3 (Surat Keterangan Dokter Kasus Kecelakaan Kerja).
- Klaim Beasiswa Akibat Kematian (JKM):Apabila orang tua peserta meninggal dunia, langkah pertama adalah mengunjungi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat. Pastikan membawa semua persyaratan yang diperlukan.Persyaratan yang umumnya dibutuhkan mencakup Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan, fotokopi KTP tenaga kerja dan ahli waris, akta kematian beserta RIP, fotokopi kartu keluarga, surat keterangan ahli waris dari pejabat yang berwenang, buku nikah (jika ahli waris merupakan istri/suami sah peserta), dan dokumen pendukung lainnya sesuai kebutuhan.
- Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, akses terhadap bantuan beasiswa dari BPJS Ketenagakerjaan dapat terbuka lebih mudah. Ini bukan hanya sebuah bantuan finansial, tetapi juga sebuah wujud nyata dari dukungan dan perhatian bagi peserta yang sedang menghadapi masa sulit.***
