"Padahan untuk membaca buku butuh waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari. Tradisi membaca cepat dan singkat ikut membuat buku tidak populer," urai pengagas puisi esai ini.
Kalau buku adalah jendela dunia, masih kata Denny, sedangkan huku sastra memperkaya batin kita, memperluas perspektif kita. "Buku non-sastra mengantarkan pengetahuan soal dunia," ucap penulis yang hanyak melahirlan buku puisi esai ini.
Oleh sebab itu, ia mengajak saatnya kita gelorakan kembali tradisi membaca buku, bahkan dari usia kanak-kanak.***