‘Memalam Pitu Likokh’ Tradisi Bakar Batok Kelapa 27 Ramadhan di Pesisir Barat

- 29 Maret 2024, 17:12 WIB
ilustrasi: batok kelapa disusun tinggi lalu dibakar
ilustrasi: batok kelapa disusun tinggi lalu dibakar /ist

LAMPUNG INSIDER – Membakar batok kelapa di malam 27 Ramadhan adalah tradisi masyarakat Pesisir Barat. 

Untuk melestarikan tradisi tersebut, Dewan Kesenian Kabupaten Pesisir Barat akan menggelar "Memalam Pitu Likokh" – Malam 27 – pada Sabtu 6 April 2024. 

Tradisi "Memalam Pitu Likokh", yakni membakar batok kelapa di 121 Pekon secara serentak pada malam ke-27 Ramadhan atau pada Sabtu, 6 April 2024 pada pukul 21.00 WIB mendatang.

“Memalam Pitu Likokh” biasanya dilaksanakan pada malam 27 Ramadhan sampai malam takbir dikumandangkan. 

Pada setiap halaman rumah, obor dan susunan tinggi batok kelapa yang sudah dilubangi tengahnya, biasa disebut memalam, sudah tersusun rapi tegak kokoh tertancap di tanah sebagai penyangganya.

Aktivitas mengumpulkan batok kelapa ini sudah dimulai jauh hari sebelumnya, para anak kecil akan berkeliling mencari batok kelapa dari rumah ke rumah. Ada juga yang memang sengaja mengumpulkan batok kelapa setelah memasak makanan bersantan.

Dulu, sebelum listrik sampai rumah-rumah penduduk, ketika memalam Pitu Likokh tiba, muli-muli akan dengan senang hati memungut bara tempurung kelapa untuk bahan bakar menyetrika baju lebaran.

Ibu-ibu sibuk membuat aneka bumbu masakan atau kue lebaran, dan tentu saja anak-anak yang bermain dengan riang gembira, mengelilingi nyala api, berkeliling kampung, berlari ke sana kemari, bermain dengan riuhnya dan bernyanyi:

Memalam pitu likokh

Halaman:

Editor: Isbedy Stiawan ZS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x