Saat ini, di tiyuh ini hanya tersisa 5 rumah panggung. Zaman telah menggerus segala yang bernama tradisi. Termasuk rumah tradisional.
Selain Tohir, empat rumah panggung tersebut millik Zainal, Kadarsyah (alm), Sul, dan Mat Ali.
Itu sebabnya, Tohir akan tetap mempertahankan rumah adat Lampung.
“Mak Kham siapa lagi, mak ganta kapan lagi !kalau buka saya siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi,” itulah filosifi oraang Lampung yang “dianut” Tohir.***
Baca Juga: Gedung Ratu, Tiuh di 'Pelosok Tubaba' tapi Tamunya dari Belanda