Network
PANTAU LAMPUNG- Perseteruan antara Min Hee Jin, CEO ADOR, dengan HYBE kian memanas seiring ambisi Min Hee Jin untuk memisahkan ADOR dari HYBE dan menjalankannya secara independen. Namun, dengan hanya memiliki 18% saham, Min Hee Jin harus menghadapi tantangan besar.
Kontroversi mencuat saat Min Hee Jin menyatakan keprihatinannya terhadap kelompok-kelompok yang diduga meniru konsep dari NewJeans, salah satunya adalah ILLIT. Namun, Min Hee Jin menegaskan bahwa ILLIT bukanlah satu-satunya perhatiannya.
Dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri oleh para anggota ILLIT, Min Hee Jin menjelaskan bahwa masalah yang sebenarnya tidak hanya terbatas pada ILLIT, melainkan pada praktik menjiplak yang dilakukan oleh pihak-pihak yang lebih dewasa di sekitarnya. Dia menegaskan bahwa tuduhan menjiplak tidak boleh diabaikan dan dianggap remeh.
Min Hee Jin juga mengungkapkan keprihatinannya tentang dampak negatif dari meniru dalam industri musik, yang dapat merugikan tidak hanya pemegang saham tetapi juga industri secara keseluruhan. Dia menegaskan bahwa meniru hanya akan menghasilkan keseragaman dan merugikan inovasi.
Selain itu, Min Hee Jin juga mengungkapkan bahwa dirinya berencana untuk membeli saham dalam jumlah besar dari HYBE, meskipun saat ini hanya memiliki saham sekitar 18-20%. Hal ini menjadi bagian dari strategi untuk memperoleh lebih banyak kendali atas ADOR dan mengurangi ketergantungannya pada HYBE.
Namun, kontroversi ini tidak hanya merugikan reputasi, tetapi juga merugikan secara finansial. HYBE dilaporkan mengalami kerugian sebesar 850 miliar won akibat penurunan harga saham yang terkait dengan perseteruan ini.
Klarifikasi Min Hee Jin ini memperlihatkan bahwa konflik antara ADOR dan HYBE belum menemui titik temu, dan kemungkinan akan terus berlanjut dalam waktu yang belum dapat diprediksi.***
