Membincangkan Bahasa Lampung, Pembicara: Perlu Revitalisasi Budaya

- 29 April 2024, 09:44 WIB
Ada apa dengan bahasa Lampung? Diskusi di lantai 1 Graha Kemahasiswaan Unila, Sabtu 27 April 2024 malam. Pembincang Iqbal Hilal dan Ari Pahala Hutabarat, dimoderatori Edi Siswanto
Ada apa dengan bahasa Lampung? Diskusi di lantai 1 Graha Kemahasiswaan Unila, Sabtu 27 April 2024 malam. Pembincang Iqbal Hilal dan Ari Pahala Hutabarat, dimoderatori Edi Siswanto /dok KOBER/ist

LAMPUNG INSIDER – Tajuk diskusi “Masa Depan Bahasa Lampung?”  digelar oleh Majelis 27an, di lantai 1 Graha Kemahasiswaan Unila, Sabtu 27 April 2024 malam.

Orkes Bada Isya sebagai grup musik membuka diskusi yang menghadirkan pembicara Iqbal Hilal (Kaprodi Pendidikan Bahasa Lampung) dan Ari Pahala Hutabarat (Budayawan). Sedangkan moderator adalah Edi Siswanto (Akademisi Unila).

“Masa Depan Bahasa Lampung?" adalah tajuk yang provokatif dan problematik. Sengaja dipilih KOBER dan Kaula sebagai pelaksana kegiatan yang dihelat setiap tanggal 27.

Dalam rilis dari hasil diskusi, bahwa bahasa Lampung sebagai produk budaya sedang tidak baik-baik saja. Bahkan, sedang dalam keadaan rawan, serta tengah  menuju kepunahan. 

Dalam diskusi tersebut, atas responnya terhadap tajuk,Iqbal masih merasa optimistis bahasa Lampung tidak akan terancam punah. 

Namun demikian, kata dia, kita tetap harus bersikap waspada. Sebab, yang harus dilakukan pertama kali oleh orang Lampung (yang bersuku Lampung maupun bukan) adalah memperbaiki sikap berbahasa. 

“Karena berbahasa adalah soal habit atau kebiasaan,” katanya. 

Masih kata Iqbal, orang Lampung yang tinggal di tanah Lampung harus mau praktik berbahasa Lampung. Tidak bisa tidak. Jangan hanya berhenti di niat, tapi tidak pernah mau mempraktikkannya. 

Sikap berbahasa inilah, menurut Iqbal, menjadi problem utama bahasa Lampung berada dalam posisi rawan dan terancam punah. 

Halaman:

Editor: Isbedy Stiawan ZS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah