BMKG Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Lanjutan El Nino

- 2 November 2023, 11:38 WIB
Petani bawang merah di Majalengka mengalami kerugian dampak El Nino.
Petani bawang merah di Majalengka mengalami kerugian dampak El Nino. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati/

LAMPUNG INSIDER – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pemerintah di seluruh level melakukan mitigasi dan antisipasi terhadap dampak lanjutan dari kombinasi El Nino dan IOD positif yang memicu kekeringan di Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran pers Kamis, 2 November 2023, mengatakan dampak lanjutan tersebut mempengaruhi sejumlah sektor diantaranya pertanian, sumber daya air, kehutanan, perdagangan, energi, dan kesehatan.

“Hingga Oktober dasarian II, 2023, El Nino moderate (+1.719) dan IOD positif (+2.014) masih bertahan. BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi El Nino terus bertahan pada level moderat hingga periode Desember 2023-Januari-Februari 2024, sementara IOD Positif akan terus bertahan hingga akhir tahun 2023,” ungkap Dwikorita dalam rapat bersama Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia, baru-baru ini.

Di sektor pertanian akan berdampak pada penurunan prooduksi tanaman pangan akibat terganggunya siklus masa tanam, gagal panen, kurangnya ketahanan jenis tanaman atau penyebaran hama yang aktif pada kondisi kering. Di sektor sumber daya air, situasi ini berakibat pada berkurangnya sumber daya air.

Tidak berhenti sampai disitu, tambah Dwikorita, di sektor perdagangan memicu lonjakan harga bahan pangan. Di sekor kehutanan mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan.Di sektor energi, situasi tersebut menekan jumlah produksi energi yang bersumber dari PLTA.

“Sedangkan di sektor ketahanan meningkatkan risiko kesehatan berkaitan dengan sanitasi dan ketersediaan air bersih untuk di konsumsi dan kebersihan. Bagi daerah yang mengalami karhutla, kondisi ini juga dapat berakibat pada polusi udara dan memicu terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” imbuhnya.

Dwikorita mengatakan sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami kondisi curah hujan sangat rendah pada Juli, Agustus September dan Oktober 2023 meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Maluku Utara dan sebagian Papua.

Berdasarkan pantauan BMKG, hingga pertengahan Oktober 2023, sebagian wilayah di Pulau Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali – Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi bagian selatan, Maluku serta Papua bagian selatan telah mengalami hari tanpa hujan(HTH) berturut-turut antara 21 – 60 hari.

Halaman:

Editor: Nova Lidarni

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah