Tiga Bahan Berbahaya Rokok Elektrik, Kandungannya Bukan Cuma Nikotin

- 28 Desember 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi. Rokok elektrik atau vape juga bisa menyebabkan penuaan dini.
Ilustrasi. Rokok elektrik atau vape juga bisa menyebabkan penuaan dini. /pixabay/doodleroy

LAMPUNG INSIDER - Rokok elektrik atau yang dikenal juga sebagai rokok elektronik telah menjadi perdebatan kontroversial dalam hal dampaknya terhadap kesehatan. Pertama, karena cairan yang digunakan dalam rokok elektrik mengandung nikotin.

Nikotin adalah zat adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan pada penggunanya. Ketergantungan terhadap nikotin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan pernapasan.

Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dapat meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kondisi paru-paru lainnya. Oleh karena itu, meskipun rokok elektrik dianggap sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok konvensional, penggunaannya tetap dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan pernapasan dan kardiovaskular penggunanya.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) mengatakan rokok elektrik termasuk juga vape memiliki bahan-bahan berbahaya yang juga ditemukan dalam rokok konvensional. Selain nikotin, dalam rokok elektrik juga terhadap bahan karsinogenik, dan partikel halus.

"Nikotin mau bagaimanapun zat berbahaya. Mau dia bentuknya cair, mau dia bentuknya dibakar, atau bentuknya tablet kunyah, itu tetap bisa menyebabkan adiksi atau ketagihan," kata dokter Agus saat dihubungi, Rabu malam.

Ia pun menyebutkan dalam riset yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dan PDPI didapati fakta hampir 76 persen pengguna rokok elektrik mengalami kecanduan akibat kandungan nikotin di dalam produk tersebut.

 Nikotin disebutkan dapat menyebabkan gangguan penyempitan pembuluh darah yang tidak hanya berbahaya bagi jantung tapi hingga ke otak. Pada remaja, penyempitan pembuluh darah yang menuju otak tentu akan berpengaruh besar pada kognitifnya.

"Nikotin itu berdasarkan studi dapat menginduksi terjadinya penyempitan pembuluh darah ke otak, sehingga pada remaja yang masih dalam pertumbuhan namun rutin menggunakan rokok elektrik atau vape maka risiko gangguan kognitifnya lebih besar karena potensi penyempitan pembuluh darahnya lebih besar," katanya.

Bahan berbahaya kedua dari rokok elektrik yang juga ditemukan pada rokok konvensional ialah bahan karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker.

Halaman:

Editor: Iskak Susanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah