Network
LAMPUNG INSIDER-- Tak perlulah kita membanggakan kehebatan pemain BRI Liga 1, pemain lokal yang main di klub luar negeri serta pemain diaspora maupun naturalisasi maca Marc Klok.
Mereka semua telah menjadi satu dalam jersey Erspo Timnas Indonesia sebagaimana semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika.
Tak perlu lagi ada keributan catatan demokrasi yang mempermasalahkan, yang mendebatkan pemain diaspora atas mandeknya pembinaan anak usia dini di sepakbola Timnas Indonesia.
Baca Juga: Arema FC Lolos dari Jerat Degradasi BRI Liga 1
PSSI telah melakukan tugas memanggil pemain-pemain keturunan Indonesia yang tinggal di luar negeri atas dasar peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi FIFA maupun NKRI.
Federasi sepakbola dunia mengatur, pemain naturalisasi harus lahir dan dibesarkan oleh ibu dan ayah yang dilahirkan di Indonesia.
Kedua, kakek dan nenek pemain harus lahir juga di negara yang ingin memanggilnya ke dalam skuat utama timnas sepakbolanya.
Baca Juga: Antara Jose Mourinho dan Shin Tae-yong dalam Semangat Juang Kebanggan Timnas Indonesia
Indonesia pun telah memiliki Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006 yang mengatur tentang kewarganegeraan RI, mengatur pemberian kewarganegaraan kepada WNA bahwa dapat dilakukan secara naturalisasi murni dan naturalisasi bagi orang asing yang telah berjasa atau karena kepentingan negara.
