Denny JA dan Puisi Esai ‘Tahun Baru di Gaza’

2 Januari 2024, 16:59 WIB
anak-anak Palestina /ist

 

LAMPUNG INSIDER – Setiap mendengar, membaca, atau melihat info soal Jalur Gaza, yang ada dalam pikiran kita adalah anak-anak sipil yang jadi korban dan terenggut masa hidupnya.

Sejak meletup lagi perang antara Palestina dan Israel pada 2023, ribuan anak-anak yang jadi korban. Dan, kekejaman Israel menjadi catatan tersendiri, betapa perang di sana adalah sebagai kekejaman manusia. 

“Ribuan anak-anak dan anak di bawah umur tewas dan hilang di bawah reruntuhan di tengah pemboman Israel yang tiada henti.” (www.aljazeera.com)

Rasanya tidak ada seorang manusia membenarkan perilaku Israel kepada Palestina, kecuali hatinya sudah korengan. Tiada seorang pun – dari agama apapun – mendukung cara-cara Israel kepada negara tetangganya. 

Buntut dari perang di sana, perayaan Tahun Baru di Gaza seperti di situasi pemakaman. Kelam dan nelangsa. Mereka seakan tak paham, bahwa tahun baru sudah berganti. Layaknya para pemuda kahfi yang “ditidurkan di dalam goa” lalu terbangun setelah segala sesuatunya berganti dam berubah. 

Ia tak tahu,

juga tak peduli,

jika hari ini tahun baru,

tahun sudah berganti.” tulis Denny JA dalam puisi esai pendek yang ditulisnya tepat 1 Januari 2024.

Sebuah puisi esai Denny JA ini mengawali tahun 2024, puisi yang telah memotret keadaan di Palestina pada tahun baru 2024.

Inilah catatan penggagas puisi esai Denny JA tentang keadaan di Jalur Gaza pada (malam) tahun baru. 

 

TAHUN BARU DI GAZA

Ia tak tahu,

juga tak peduli,

jika hari ini tahun baru,

tahun sudah berganti. (1)

 

Setiap hari,

sejak minggu lalu,

ia datangi lagi tempat itu.

 

Puing-puing itu,

dulu rumahnya.

Di situ ia bemain setiap sore.

 

Ayah, ibu dan kakaknya,

dulu ada di sana,

acap menemaninya.

 

Malam itu, ketika ia tinggal di rumah nenek,

rumahnya di bom.

Ia tak lihat.

 

Nenek menceritakan padanya.

Kata nenek, ia masih punya nenek.

Ayah, ibu dan kakaknya kini di surga.

 

Ia sayang nenek.

Tapi tak ada yang bisa menggantikan ini,

kehangatan ibunya.

 

Hari itu,

ia kembali ke sana,

ke puing- puing itu.

Ia rindu ibunya.

 

Sambil menatap puing- puing, 

ia sebut berkali- kali satu nama:

“Ibu, Ibu..

 

1 Januari 2024




Catatan:

1) Suasana tahun baru di Gaza menyedihkan. Banyak anak-anak menderita

https://www.aljazeera.com/amp/gallery/2023/12/4/no-end-to-suffering-of-gaza-children-as-israeli-attacks-rage-on

(Kesedihan anak -anak di Gaza direkam dalam tiga lukisan Artificial Intelligence Denny JA: New Year in Gaza (1), (2), (3).



________

Denny Januar Ali, dikenal sebagai Denny JA, lahir 4 Januari 1963 di Palembang, Sumatera Selatan, adalah seorang penulis Indonesia.

Ia merupakan seorang intelektual entrepreneur yang telah menciptakan tradisi baru dan rekor baik di bidang survei maupun sastra Indonesia.

Dikenal sebagai konsultan politik melalui LSI Denny JA ini juga tenar sebagai penggagas puisi esai dan pendiri Komunitas Puisi Esai Asean yang presidennya Jasni Matlani dari Sabah, Malaysia.***

Editor: Isbedy Stiawan ZS

Tags

Terkini

Terpopuler