Cak Sul Disambangi Bacagub Lampung Hanan A Rozak di Rumah Hati Ambengan

8 Juni 2024, 17:35 WIB
Kunjungan Bacagub Lampung Hanan A Rozak (kiri), bersama Ismet, Tony Eka Chandra, Cak Sul, dan H. Ali Imron (foto dok Imron) /

 

LAMPUNG INSIDER – Syamsul Arifin yang kerap disapa Cak Sul, mantan Ketua KPU Lampung Timur dan seniman, kini masih sakit. Hanya empat bulan Rumah Hati Ambengan  istirahat, selanjutnya kembali bergiat.

“Hanya empat bulan istirahat, kemudian dilaksanakan oleh teman-teman. Saya hanya alas acara, dan memberi pengantar,” ujar Cak Sul.

Rumah Hati Ambengan, Margototo, Metro Kibang, Lampung Timur ini dikelola Cak Sul secara mandiri. “Sebuah kerja seni dan bangun demokrasi dengan hati,” kata dia.

Meski sudah membaik kondisi Cak Sul karena stroke, namun ia belum boleh beraktivitas yang dapat menguras energi. Akhirnya mau tak mau, tak terjun penuh setiap ada kegiatan diskusi dan musik di sana.

Meski, ia mengaku, sebetulnya sudah rindu menghidupkan Runah Hati. Ia rindu berkesenian, diskusi, dan dialog soal politik, sosial, dan budaya.

Rumah Hati pernah mendatangkan Ketua Bawaslu Lampung, Fatikhatul Khoiriyah, Anggota DPRD Lampung asal Golkar H. Ali Imron, dan lain-lain.

Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Lampung, Hanan A. Razak, Ismet Jaya Negera, Toni Eka Chandra, dan H Ali Imron menyambangi kediaman Cak Sul yang sekaligus “markas” Rumah Hati Ambengan di Margototo, Metro Kibang, Lampung Timur, Jumat 7 Juni 2024 sore.

Menurut Cak Sul, rombongan Hanan ke rumahnya sebagai transit, sebab selepas magrib menuju tempat kegiatan.

“Datang dan singgah karena bacagub Hanan ada kegiatan di sini,” kata pimpinan Ambengan yang berkorelasi dengan Ambengan Cak Nun.

Imron: Cak Sul Pemberi Inspirasi

Dikutip dari IG milik anggota DPRD Lampung, H. Ali Imron, mengisahkan kunjungan Hanan A Rozak. 

Syamsul Arifin atau akrab disapa Cak Sul tengah menjalani proses penyembuhan dari sakitnya. Seniman campur ustad yang tak mau dipanggil Gus, adalah mantan Ketua KPUD Lampung Timur. 

Diikerjakan Cak Sul saat ini, "ngemong cucu" dan membaca buku. Selain itu, terapi untuk mempercepat proses sembuh. "Yang paling berat itu Mas, saya dilarang ngopi dan merokok," kata Cak Sul tertawa.

Pertemanan saya dengan Cak Syul cukup lama, sejak tahun 1995 dalam sebuah acara dengan Emha Ainun Nadjib. 

Cak Sul adalah legenda hidup sebagai seniman dan penggerak seni. Cak Sul mendirikan Jamus Kalimosodo, Maiyah (diskusi ambengan). Keduanya telah mengangkat derajat musik gamelan, Jazz, dan hadroh, gambus--dari yang sebelumnya dianggap kurang penting menjadi alat dakwah menarik. Ditampil luwes manggung dimana saja, termasuk acara politik.

Buat saya, Cak Sul sang pemberi inspirasi. Semoga lekas pulih ya Cak.***

 

Editor: Isbedy Stiawan ZS

Tags

Terkini

Terpopuler