Gibran Sindir Mahfud yang “Ngambek” karena Diberi Pertanyaan Sulit

- 22 Januari 2024, 10:00 WIB
Cawapres RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pandangannya saat debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu 21 Januari 2024./ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat/tom.
Cawapres RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pandangannya saat debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu 21 Januari 2024./ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat/tom. /

LAMPUNG INSIDER - Calon Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyindir Cawapres RI Mahfud Md. yang menurutnya merajuk atau ngambek karena diberikan pertanyaan yang susah ketika debat antar-cawapres yang digelar oleh KPU.

"Sepertinya Prof. Mahfud agak ngambek, ya. Soalnya saya sudah dua kali memberikan pertanyaan yang sulit. Carbon capture, green inflation, selalu dikomenin pernyataan receh," kata Gibran saat segmen kelima debat keempat Pilpres RI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu malam.

Pernyataan itu ketika Gibran merespons pertanyaan Mahfud. Mulanya Mahfud bertanya kepada Gibran terkait dengan permasalahan impor bahan pangan yang pernah ditanyakan Prabowo Subianto kepada Joko Widodo saat debat capres dalam Pilpres 2019.

"Mas Gibran, saya menghormati Anda sebagai calon wakil presiden sehingga saya tidak akan bicara secara menjebak dan receh-receh," kata Mahfud sebelum masuk ke inti pertanyaan.

Mahfud melanjutkan, "Nanti dicek ya, bahwa itu pertanyaan Pak Prabowo kepada Pak Jokowi saat itu. Pak Jokowi bilang enggak akan mengimpor, tetapi sampai sekarang kita masih mengimpor banyak, masih mengimpor banyak, malah makin banyak mafianya impor mengimpor bahan pangan itu. Nah, itulah sebabnya, apa usulan Anda untuk menyelesaikan masalah 5 tahun lalu ini?"

Menjawab pertanyaan Mahfud, Gibran menduga bahwa pasangan dari Ganjar Pranowo itu merajuk karena selalu diberi pertanyaan sulit.

"Ya, kalau receh dijawab, Pak. Gitu lo, segampang itu," kata calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto itu.

Setelah itu, Gibran mengutarakan substansi jawabannya atas pertanyaan Mahfud.

"Oke, masalah impor. Pada tahun 2019 sampai 2022 sebenarnya Indonesia sudah swasembada beras. Pada tahun 2023 ada impor karena El Nino Pak, dan ini terjadi di sebagian besar di belahan dunia. Kuncinya sekarang bagaimana kita bisa bekerja sama melakukan ekstensifikasi intensifikasi lahan di tingkat desa sampai tingkat nasional secara efektif," ujar Gibran.

Halaman:

Editor: Iskak Susanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah