Rekomendasi Novel Indonesia! Penyanyi Blasteran Tuan Li Jai Peranakan Cina Bangka, Cerita Bersambung

- 15 April 2024, 21:00 WIB
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 128, Kegiatan 1 SMA: Tuliskan Rancangan Novel Kurikulum 2013
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 128, Kegiatan 1 SMA: Tuliskan Rancangan Novel Kurikulum 2013 /Pexels.com /Lum3n/
Karangan Muhanmmad Alfariezie

Teh tanpa gula menjadi penghangat siang agak mendung di halaman kantor pusat Tuan Li jai.

Sambil menyaksikan beburung di kandangnya dan sambil mendengar cericitnya, kureguk teh hangat tanpa gula sembari membayangkan sore nan nikmat.

Setelah makan siang bersama Ariani sekretaris cantik dan kece ala zaman ini, kini kubayangkan sore nanti bisa pulang bersamanya dan tentu dalam mobil bekennya.

Mobilnya yang berwarna merah cerah serupa dengan bibirnya dan kemejanya. Ariani Sekretaris wangi, itulah julukan untuknya.

Tuan Li jai memang bos yang penuh selera. Empat jam mengurung diri di ruangan sendiri dan hanya memerhatikan layar laptop benar-benar membuatku jemu namun beruntung aku memiliki bos seperti Tuan Li jai ini.

Muramku berganti wajah sebagaimana selebritis penyanjung perasaan. Barangkali karena suasana perasaanku maka burung-burung Tuan Li jai pun tak henti-henti bercericit dan kupu-kupu jingga, ungu dan hitam hinggapi pucuk bunga di rimbun asoka halaman kantor ini.

Setengah jam berlalu dan tepat ketika tehku tinggal tegukan terakhir, penyanyi berupa sakhrukhan dan berkulit khas sawo matang datang menyanyikan lagu asyik. Lagu yang ia nyanyikan adalah lagu boomerang dan jamrud.

Dua judul lagu yang berbeda ia jadikan satu lagu. Lucu, puitik dan menggugah selera hingga aku tersenyum dan berdiri lalu sedikit menggoyangkan jempol sebab ia memainkan lagu melankoli itu dalam irama dangdut koplo.

Ketika menyanyi benar-benar aku kagum pada wajahnya karena tak sekalipun ada raut kesedihan. Wajahnya berseri-seri dan seperti wajah penyanyipenyanyi top indonesia yang sering keluar masuk televisi.

Pakaiannya bersih walau wanginya tak terhirup. Sepatunya lumayan bersih meski terlihat seperti telah dipakai sejak satu tahun lalu. Aku pun terkejut setelah selesai ia bernyanyi, ternyata Tuan Li jai keluar dan menyapanya seraya berkata, “selamat siang tuan tampan nan aduhai suaranya, mari duduk karena kopi siang nan menggembirakan sedang dibuatkan.”

Halaman:

Editor: Muhammad Alfariezie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah