Network
“Tapi di luar makan dan jajan di jalan,” ujarnya. “Jadi harus siap juga uang saku,” imbuh dia.
Disinggug mudik diadakan oleh suatu pemerintah atau siapa pun, ia mengataian tak lagi berminat. Alasannya, harus juga mempunyai uang untuk ini dan itu.
“Masak pulang kampung gak bawa buah tangan,* katanya lagi sambil tersenyum.
Maka, masih kata Muhid, tahun ini ia mudik ke kampung halaman istri di Talang Padang, Tanggamus.
“Malam nanti (Selasa 9 April 2024), naik motor. Hanya dua jam sudah sampai,” imbuhnya.
Mas Muhid sudah mengabarkan ke orang tuanya di Kebumen. Meminta maaf tahun ini tak berlebaran bersama keluarganya. Walaupun mereka menunggu pulangnya si perantau: Mas Muhid.
Selamat mudik, lancar di jalan, dan selamat berlebaran dengan keluarga di Talang Padang.
Apakah kisah Muhid ini dirasakan oleh perantau lain?***
