Puncak HUT Pekon Nusawungu, dari Penyiraman dari Tujuh Sumber Hingga Rebutan Gunungan

- 19 Januari 2024, 17:24 WIB
Warga Pekon Nusawungu berebut gunungan hasil bumi pada perayaan HUT desa./LAMPUNG INSIDER/Wahyu Widodo
Warga Pekon Nusawungu berebut gunungan hasil bumi pada perayaan HUT desa./LAMPUNG INSIDER/Wahyu Widodo /

LAMPUNG INSIDER - Puncak HUT Pekon Nusawungu, Kecamatan Banyumas ditandai dengan riungan (kenduri) dan doa bersama, penyiraman air dari tujuh sumber dan rebutan gunungan hasil bumi.

Kegiatan yang dihadiri ratusan masyarakat dan sejumlah tokoh itu berlangsung dalam suasana hujan mulai pagi sampai berakhirnya acara sekitar pukul 11.30.

Kepala Pekon Nusawungu Joko Supriyono menjelaskan Pekon Nusawungu didirikan dengan nama awal Umbul Linggarjati tahun 1951 oleh San Makmur, yang sekaligus menjadi kepala desa pertama.

Dengan usia 73 tahun tepatnya 19 Januari 2024, menurut dia, sudah banyak pembangunan yang dilakukan oleh para pendahulu, meskipun tentu masih ada sejumlah kekurangan.

Ia menjelaskan peringatan HUT Pekon Nusawungu yang merupakan kegiatan tahunan, menjadi ajang silaturrahmi antar masyarakat sekaligus memupuk kegotongroyongan.

Terbukti pelaksanaan HUT tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya di laksanakan secara swadaya (iuran) warga. "Di sinilah makna, apa yang bisa diberikan untuk pekon, bukan apa yang diberikan pekon," kata Joko Supriyono.

Joko menilai partisipasi sekecil apapun yang dilakukan oleh masyarakat kepada pekon sangatlah berarti.

Kakon mengajak agar masyarakat terus bersinergi dan bergandengan tangan untuk membangun pekon Nusawungu, di masa mendatang.

Sementara tokoh masyarakat Syarifudin meminta warga untuk tetap rukun jelang pelaksanaan pemilu mendatang. Dengan pepatah ngopi seng kental (ngolah pikir yang kuat) semua perbedaan bisa dicarikan jalan keluar.

Halaman:

Editor: Iskak Susanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah