LAMPUNG INSIDER – Mas Yudhis, pergilah dengan tenang. Insya Allah, khusnul khotimah!
Terima kasih sudah memberi kepercayaan kepada saya untuk membuat kata pengantar antologi puisi Akhirnya Kita Seperti Dedaun (2024).
Maafkan saya, sebab di Kata Pengantar itu, terus terang, saya menyembunyikan sesuatu berkaitan dengan puisi yang berjudul “Puisi Mempersiapkan Diri bagi Kematianku”.
Ya! Bagi saya, itu puisi “langit”. Saya tidak berani membicarakan puisi yang begitu mencekam dan yang begitu kuat merontokkan kesombongan itu. Maka, saya cukup memberi judul Kata Pengantar itu sebagai Isyarat Tuhan!
Kini, puisi itu bukan lagi isyarat Tuhan. Ia laksana fatwa penyair dalam merenungi kehidupan ini, bahwa kita –dedaun– itu akan menemukan jalannya sendiri.
Izinkan saya mengutip lengkap puisi “langit” yang mencekam itu.
Yudhistira ANM Massardi
PUISI MEMPERSIAPKAN DIRI BAGI KEMATIANKU