Erdogan: Netanyahu Akan Diadili Sebagai Penjahat Perang

- 5 Desember 2023, 21:56 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /ANTARA/Anadolu/


LAMPUNG INSIDER - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada akhirnya akan diadili sebagai penjahat perang atas serangan Israel di Jalur Gaza.

Ia juga mengecam negara-negara Barat yang mendukung Israel.

Turki, yang mendukung solusi dua-negara dalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun tersebut, telah mengkritik tajam Israel atas operasi mereka di Gaza, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas amukan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober.

Lebih dari 15.500 orang telah terbunuh akibat serangan udara dan darat yang dilancarkan pasukan Israel, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Dalam pidatonya pada pertemuan komite Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Erdogan mengatakan negara-negara Barat yang mendukung Israel berarti memberikan "dukungan tanpa syarat untuk membunuhi bayi" serta terlibat dalam kejahatannya.

"Selain menjadi penjahat perang, Netanyahu, yang saat ini menjadi penjagal Gaza, akan diadili sebagai penjagal Gaza, sama seperti Milosevic yang sudah diadili," kata Erdogan, Senin, 4 Desember 2023.

Ia mengacu pernyataannya itu pada mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic, yang diadili atas tuduhan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang di Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag.

"Mereka yang mencoba mengabaikan kematian orang-orang tak berdosa dengan dalih Hamas, tidak punya apa pun untuk dikatakan kepada umat manusia," katanya, sambil mengacu pada kekuatan Barat yang disebutnya "buta dan tuli".

Tidak seperti kebanyakan sekutu-sekutu Barat dan beberapa negara Teluk, Turki yang merupakan anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) tidak memandang Hamas sebagai kelompok teroris, serta menjadi tempat tinggal bagi beberapa anggota kelompok itu.

Erdogan mengatakan kelompok kontak negara-negara Muslim, yang dibentuk oleh OKI dan Liga Arab bulan lalu untuk mengadakan pembicaraan mengenai Gaza dengan negara-negara Barat dan negara-negara lain, akan melanjutkan diskusi hingga pertempuran di Gaza dihentikan.

Halaman:

Editor: Iskak Susanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah