Network
LAMPUNG INSIDE- Dalam upaya mewujudkan komitmen "Zero Halinar" yang meliputi bebas dari handphone, pungutan liar, dan khususnya peredaran narkoba, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di kamar hunian warga binaan pada Kamis, 16 Mei 2024.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung, Ade Kusmanto, menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan upaya deteksi dini guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban, serta mengantisipasi peredaran narkoba di dalam lapas.
"Kegiatan ini merupakan bentuk deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas Narkotika Lampung. Sidak dilakukan secara berkala sebagai komitmen kita bersama untuk menjadikan Lapas Narkotika Lampung bersih dari narkoba dan barang-barang terlarang lainnya," ujar Ade Kusmanto.
Proses sidak dilakukan dengan mengeluarkan seluruh penghuni kamar secara bergantian untuk kemudian dilakukan penggeledahan badan. Setelah itu, kamar hunian juga digeledah dan disaksikan oleh salah satu penghuni kamar tersebut.
"Kegiatan penggeledahan badan dilakukan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan penggeledahan kamar hunian yang disaksikan oleh salah satu penghuni kamar," jelas Ade.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban, sejalan dengan arahan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan terkait 3+1 kunci pemasyarakatan yaitu Deteksi Dini, berperan aktif dalam pemberantasan narkoba, membangun sinergi dengan Aparat Penegak Hukum (APH), serta Back to Basics yang berarti mengembalikan tugas dan fungsi Pemasyarakatan sesuai aturan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Selain sidak rutin, Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung juga memperketat pengawasan dan penggeledahan terhadap barang titipan untuk warga binaan.
"Kami melakukan penggeledahan dengan ketat dan sesuai prosedur terhadap barang-barang titipan untuk warga binaan," tegasnya.
Lapas Narkotika Bandar Lampung juga telah menjalin sinergi dengan APH seperti Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung, Kepolisian, dan TNI untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lapas.
