Untuk Timnas Indonesia Tidak Boleh Coba-Coba Pelatih, Shin Tae-yong Sudah Benar  

- 27 April 2024, 12:00 WIB
Sejak pertama kali melatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong berhasil mencuri perhatian fans bola Indonesia, kini tiga pria Korea lainnya juga curi perhatian pecinta olahraga nasional
Sejak pertama kali melatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong berhasil mencuri perhatian fans bola Indonesia, kini tiga pria Korea lainnya juga curi perhatian pecinta olahraga nasional /pssi.org

Terus, enteng mengatakan bahwa siapapun pelatihnya bisa berprestasi seperti Shin Tae-yong jika Indonesia memiliki pemain seperti Hubner, Thom Haye hingga Rafael Struick?

Baca Juga: Timnas Indonesia Shin Tae-yong Satu-Satunya Wakil ASEAN Berpeluang ke Olimpiade Paris 2024

Tidak semudah itu ferguso. Real Madrid hancur karena dipegang Rafael Benitez, Inter Milan hancur saat ditangani Rafael Benitez, Bayern Munchen hancur di tangan Thomas Tuchel tapi Manchester United bapuk setelah era Sir Alex Ferguson.

Apalagi ini tim nasional yang di dalamnya tak sekadar mengandung unsur profesionalitas tapi juga nasionalisme tinggi.

Tidak bisa timnas dijadikan ajang coba-coba bagi pelatih-pelatih yang iri dan nyinyir terhadap perkembangan Timnas Indonesia di tangan Shin Tae-yong. Toh dia telah membuktikan bisa membawa Indonesia berbuat banyak untuk orang Indonesia di pentas Asia.

Baca Juga: Shin Tae-yong Simbol Bhinneka Tunggal Ika Timnas Indonesia

Orang-orang yang ingin melatih Timnas Indonesia mesti memiliki konsep yang jelas, taktik yang mempuni serta target-target dan bagaimana cara menggapainya untuk ditawarkan kepada PSSI sebagai bahan pertimbangan.

Tidak bisa serta merta karena legenda Indonesia maka bisa coba-coba melatih Timnas. Profesionalisme harus dilaksanakan dan Shin Tae-yong mengajarkan bagaimana harusnya PSSI bersikap professional.

Ia membuat PSSI bekerja ekstra untuk berbicara kepada pihak klub-klub BRI Liga Satu dan ia juga meminta fasilitas dari PSSI untuk memudahkannya dalam mengemban tanggungjawab sebagai pelatih kepala Indonesia.

Lha wong kapolri, gubernur, walikota sekalipun mendapat fasilitas dari negara. Tidak salah juga pelatih kepala Timnas Indonesia meminta fasilitas dan bayaran mahal karena ia bekerja professional tanpa biaya pensiun.

Halaman:

Editor: Muhammad Alfariezie


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah