LAMPUNG INSIDER – Setiap mendengar, membaca, atau melihat info soal Jalur Gaza, yang ada dalam pikiran kita adalah anak-anak sipil yang jadi korban dan terenggut masa hidupnya.
Sejak meletup lagi perang antara Palestina dan Israel pada 2023, ribuan anak-anak yang jadi korban. Dan, kekejaman Israel menjadi catatan tersendiri, betapa perang di sana adalah sebagai kekejaman manusia.
“Ribuan anak-anak dan anak di bawah umur tewas dan hilang di bawah reruntuhan di tengah pemboman Israel yang tiada henti.” (www.aljazeera.com)
Rasanya tidak ada seorang manusia membenarkan perilaku Israel kepada Palestina, kecuali hatinya sudah korengan. Tiada seorang pun – dari agama apapun – mendukung cara-cara Israel kepada negara tetangganya.
Buntut dari perang di sana, perayaan Tahun Baru di Gaza seperti di situasi pemakaman. Kelam dan nelangsa. Mereka seakan tak paham, bahwa tahun baru sudah berganti. Layaknya para pemuda kahfi yang “ditidurkan di dalam goa” lalu terbangun setelah segala sesuatunya berganti dam berubah.
“Ia tak tahu,
juga tak peduli,
jika hari ini tahun baru,